Jumat, 18 Maret 2011

makalah statistik (perbandingan posttest dan pretest dalam keefektifan belajar)

MAKALAH
STATISTIK
PERBANDINGAN POSTTEST DAN PRETEST DALAM KEEFEKTIFAN BELAJAR
Diajukan untuk memenuhi Tugas  Mata Kuliah Statistik














Disusun oleh :
Ahmad Khawaruzimi: 208203872


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010



KATA PENGANTAR

            Asalamualaikum Wr.Wb
           
            Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat ridha dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Salawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW.
            Alhamdulillah hirobil’alamin akhirnya saya dapat menyeleikan tugas makalah statistik. Dengan dibuatnya makalah ini semoga bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi rekan-rekan pada umumnya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing serta rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini. saya menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya baik dalam penulisan maupun dalam penyajian materi, karena keterbatasan sumber yang saya peroleh.


Bandung,  Juni 2010


                                                                                                                             Penyusunn





DAFTAR ISI

Kata pengantar ...................................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................................ ii
BAB I    Pendahuluan........................................................................................................... 1
A.    Latarbelakang.................................................................................................................. 1
B.     Rumusan masalah............................................................................................................ 2
C.     Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II   Pembahasan............................................................................................................ 3
A. Hasil pretest...................................................................................................................... 3
B. Hasil posttest..................................................................................................................... 4
C. Pengolahan Data Pretest................................................................................................... 14
D. Pengolahan Data Posttest................................................................................................. 21
Bab III   Kesimpulan............................................................................................................. 29
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 30


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu: 1) kegiatan belajar mandiri artinya setiap siswa yang ada di kelas mengerjakan tugasnya sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. 2) kegiatan belajar kelompok artinya siswa melakukan kegiatan belajar dalam situasi kelompok untuk memecahkan masalah yang diajukan oleh guru, sehingga akan lebih banyak mengawasi atau memantau kelompok belajar, dengan demikian setiap siswa dalam kelompok turut berpartisipasi dalam memecahkan masalah. 3) kegiatan belajar klasikal artinya semua siswa dalam waktu yang sama mengerjakan kegiatan belajar yang sama dengan cara guru mengajar dengan   metode ceramah, siswa mendengarkan. Dalam penelitian ini kegiatan belajar yang digunakan adalah kegiatan belajar satu dan dua. Untuk memperoleh keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, sebaiknya peroses pengajaran lebih banyak menggunakan kegiatan kelomok dan kegiatan belajar mandiri, seperti pada sub materi pokok sistem pencernaan manusia, dengan menggunakan media audio visual, siswa belajar berkelompok untuk mengamati bahan makanan, dan siswa melakukan sendiri.
            Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual berarti mengajak siswa untuk aktif mempelajari apa yang siswa temukan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara melakukan sendiri, mengikuti peroses eksperimen, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek. Kemudian membandingkan hasil eksperimen siswa dengan hasil eksperimen temannya. Sehingga dengan demikian siswa lebih banyak melakukan kegiatan kelompok dan mandiri tidak hanya menerima informasi dari guruSetelah dilakukan uji coba soal, kemudian dilakukan tes awal (pretest). Pretest dilakukan sebelum pembelajaran berlangsung , baik kelas eksperimen (menggunakan audio visual) maupun kelas control (yang menggunakan media), yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa pada kedua kelompok tersebut.
B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana mengetahui hasil pretest
2.      Bagaimana cara melakukan posttest?
3.      Bagaimana cara mengetahui hasil gain?
4.      Apa perbedaan hasil kelas eksperiment dan kelas control?
C. Tujuan
1.      Untuk mengetahui hasil pretest
2.      Untuk mengetahui cara melakukan pretest
3.      Untuk mengetahui hasil gain
4.      Untuk mengetahui hasil kelas eksperiment dan kelas control











BAB II
PEMBAHASAN
A. hasil pretest
1)   Hasil uji normalitas data pretest pada kedua kelompok
Uji normalitas hasil belajar siswa dengan menggunakan uji chi kuadrat (x2), hasil perhitungannya tercantum pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1
Uji Normalitas Data Pretest
Uji statistic
Pretest
Eksperimen
(metode eksperimen)
Control
(metode demonstrasi)
N
X
S
Dk
α
Keterangan
Kesimpulan
41
35,96
9,1
1
3,76
0,01
15,o86
<
Berdistribusi normal
47
34,12
9,4
1
9,53
0,01
15,086
<
Berdistribusi normal

Tabel 3.1 menunjukan bahwa pada kedua kelompok baik eksperimen maupun control  lebih kecil dari . Hal ini menunjukan bahwa kedua kelmpok tersebut berdistribusi normal, pada taraf kepercayaan 0,99 perhitungan selengkapnya mengenai uji normalitas pretest dapat dilihat pada lampiran.
2)   Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Pada Kedua Kelompok
UJi homogenitas data pretest hasil perhitungannya tercantum pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Uji Homogenitas Variansi Data Pretest
Kelompok
S2
Fhitung
Dk1
Dk2
Ftabel
Kesimpulan
Eksperimen
82,40
1,07
40
46
2,04
Homogen
Kontrol
88,28

Tabel 3.3 menunjukan t hitung lebih kecil dari t tabel, artinya pengetahuan awal siswa yang menggunakan media audio visual dan tanpa menggunakan media audio visual pada sub materi pokok system pencernaan manusia tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dikarenakan kemampuan awal siswa sama, maka dapat dilihat dari perolehan rata-rata pada kedua kelompok tersebut seperti yang terdapat pada grafik 3.1.


34.69
 


36.09
 


Grafik 3.1
Grafik Rata-rata Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan KelasKontrol

B.  Hasil Posttest
Posttes dilakukan setelah pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar kognitif siswa baik yang menggunakan media audio visual maupun yang tidak menggunakan media audio visual
1)      Hasil Uji Normalitas Data Posttest Pada Kedua Kelompok
Uji normalitas hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan menghitung chi kuadrat (x) seperti yang tedapat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Uji normalitas data posttest
Uji statistik
Posttest
Eksperimen
(metode eksperimen)
Kontrol
(metode demonstrasi)
N
S
Dk
Keterangan
kesimpulan
41
61,83
10,67
1
9,9
0,01
15,086
<
Berdistribusi normal

47
51,79
9,73
1
6,28
0,01
15,086
<
Berdistribusi normal

Tabel 3.4 menunjukan bahwa  lebih kecil dari . Hal ini berarti bahwa kedua kelompok tersebut berdistribusi normal.
2)      Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Pada Kedua Kelompok
Hasil posttest berdistribusi normal maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians dan kesimpulan dari perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Uji Homogenitas Variansi Data Posttest
Kelompok
S2
Fhitung
Dk1
Dk2
Ftabel
Kesimpulan
Eksperimen
113,79
1,2
40
46
2,04
Homogen
Kontrol
94,78

Tabel 3.5 memperlihatkan nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel, berarti kedua kelompok tersebut memilki variansi homogen.
3)      Hasil Uji t Data posttest pada kedua kelompok
Karena data distribusi normal dan variansinya homogen, kemudian dilakukan uji t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen (pembelajaran dengan menggunakan media audio visual) dan kelompok kontrol (yang menggunakan media audio visual). Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini:
Tabel 3.6
Uji t Data posstest
Kelompok
Sdg
thitung
Db
ttabel
Kesimulan
Eksperimen
10,18
4,65
86
2,3777
H1diterima
Kontrol

Tabel di atas menunjukan hasil perhitungan uji t data posttest yakni thitung lebih besar dari ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen pada peruses pembelajaran dengan menggunakan media dan kelas kontrol pada proses pembelajaran tanpa menggunakan media. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada nilai rata-rata hasil diantara kedua kelompok. Seperti yang terdapat pada grafik 3.2 di bawah ini:

62.10
 


51.7
 

Grafik 3.2
Grafik Rata-rata Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
1.      Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa
1)      Hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual
Perolehan nilai hasil belajar kognitif siswa denngan menggunakan media audio visual dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Pretes, Posttes dan Gain yang Menggunakan Media Audio Visual
No
Kode
siswa
Pretest
Posttest
Gain
Skor
Prosentase
()
Skor
Prosentase
()
Skor
Prosentase
()
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
AB
AC
AD
AE
AF
AG
AH
AI
AJ
AK
AL
AM
AN
AO
AP

20
55
20
25
30
35
55
35
35
35
40
40
30
30
40
40
45
40
40
40
25
45
45
30
35
30
30
40
35
50
40
25
40
35
35
30
50
45
20
35
30
20
55
20
25
30
35
55
35
35
35
40
40
30
30
40
40
45
40
40
40
25
45
45
30
35
30
30
40
35
50
40
25
40
35
35
30
50
45
20
35
30
45
85
65
65
40
65
85
55
60
55
55
65
65
60
60
60
60
55
55
55
55
65
60
55
50
75
50
70
85
70
65
35
65
75
60
70
70
65
55
60
85

45
85
65
65
40
65
85
55
60
55
55
65
65
60
60
60
60
55
55
55
55
65
60
55
50
75
50
70
85
70
65
35
65
75
60
70
70
65
55
60
85

25
30
45
40
10
30
30
20
25
20
15
25
35
30
20
20
15
15
15
15
30
20
15
25
15
45
20
30
50
20
25
10
25
40
25
40
20
20
35
25
55

25
30
45
40
10
30
30
20
25
20
15
25
35
30
20
20
15
15
15
15
30
20
15
25
15
45
20
30
50
20
25
10
25
40
25
40
20
20
35
25
55

Jumlah
1480
1480
2550
2550
1070
1070
Rata-rata
36,09
36,09
62,19
62,19
62,09
62,09













Berdasarkan tabel di atas pembelajaran dengan menggunakan media audio visual terjadi peningkatan sebesar 26,09 % kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata pretest sebesar 36,09 dengan prosentase
36,09 %.Nilai rata-rata posttes 62,19 %. Nilai rata-rata gain sebesar 26,09 dengan prosentase 26,09 %. Maka gambar tersebut di gambarkan dalam grafik 3.3 berikut ini:


26.09
 


62.19
 

36.09
 


Grafik 3.3
Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Media Audio Visual

2)      Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi
Perolehan nilai hasil belajar kognitif siswa tanpa menggunakan media audio visual dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel 3.8
Rekapitulasi Hasil Pretes, posttest dan gain tanpa menggunakan media audio visual

No
Kode siswa
Pretest
Posttest
Gain
Skor
Prosentase (%)
Skor
Prosentase (%)
Skor
Prosenntase (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
AB
AC
AD
AE
AF
AG
AH
AI
AJ
AK
AL
AM
AN
AO
AP
AQ
AR
AS
AT
AU
AV
45
30
30
25
40
40
30
35
40
25
45
45
25
55
50
30
30
35
45
20
25
45
30
30
25
30
30
30
30
35
35
30
25
40
25
30
50
45
25
35
30
45
40
40
30
35
40
45
30
30
25
40
40
30
35
40
25
45
45
25
55
50
30
30
35
45
20
25
45
30
30
25
30
30
30
30
35
35
30
25
40
25
30
50
45
25
35
30
45
40
40
30
35
40
60
50
45
55
50
50
50
60
55
45
65
60
45
70
65
45
55
50
65
45
55
60
45
45
35
45
60
45
40
60
45
35
50
50
50
55
65
55
60
45
65
55
50
35
40
60
40
60
50
45
55
50
50
50
60
55
45
65
60
45
70
65
45
55
50
65
45
55
60
45
45
35
45
60
45
40
60
45
35
50
50
50
55
65
55
60
45
65
55
50
35
40
60
40
15
20
15
30
10
10
20
25
15
20
20
15
20
15
15
15
25
15
20
25
30
15
15
15
10
15
30
15
10
25
10
5
25
10
25
25
15
10
35
10
35
10
10
5
10
25
0
15
20
15
30
10
10
20
25
15
20
20
15
20
15
15
15
25
15
20
25
30
15
15
15
10
15
30
15
10
25
10
5
25
10
25
25
15
10
35
10
35
10
10
5
10
25
0
Jumlah
1630
1630
2430
2430
810
810
Rata-rata
34,68
34,68
51,70
51,70
17,23
17,23

Pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual terjadi peningkatan sebesar 17,23 %. Kelomok kontrol ini memiliki nilai rata-rata pretestnya sebesar 34,68 dengan prosentase sebesar 34,68 %. Nilai rata-rata posttest sebesar 51,70 dengan prosentase 51,70 %. Nilai rata-rata gain sebesar 17,23 dengan prosentase 17,23%, maka hasil tersebut dapat di gambarkan dalam grafik 3.4 berikut ini:


17.23
 


51.7
 

34.68
 


Grafik 3.4
Grafik Rata-rata Belajar Siswa Tanpa Menggunakan Media Audio Visual
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.9
Tabel Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Kelompok
Nilai rata-rata gain
Prosentase (%)
Eksperimen (media audio visual)
26,09
26,09
Kontrol (tana media)
17,23
17,23

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa kelompok kontrol nilai rata-rata gain 17,23 dengan prosentase 17,23 %, sedangkan pada kelompok eksperimen nilai rata-rata 26,09 denga prosentase 26,09 %, maka dapat dibuktikan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada sub materi pokok system pencernaan manusia.
Perbedaan ini dapat di gambarkan pada grafik 3.5 di bawah ini:


17.23
 


26.09
 

Grafil 3.5
Grafik Perbedaan Gain Rata-rata Siswa
Grafik di atas memperlihatkan bahwa adanya perbedaan hasil belajar antar siswa yang menggunakan media audio visual dengan siswa tanpa menggunakan media audio visual.
Hasil observasi awal di peroleh jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing 48 orang. Tetapi pada waktu tes awal jumlah siswa pada kelas eksperimen adalah 43 orang, 4 orang yang tidak mengikuti tes awal karena ada kepentingan, 2 orang tidak mengikuti tes akhir karena ada kepentingan, dan 1 orang tidak mengikuti tes awal maupun tes akhir dikarenakan sakit. Jadi jumlah jumlah siswa pada kelas eksperimen yang mengikuti tes awal maupun tes akhir adalah 41 orang. Sedangkan pada kelas kontrol 1 orang yang tidak mengikuti tes awal mauun tes akhir dikarenakan sakit. Jadi jumlah siswa pada kelas kontrol yang mengikuti tes awal dan akhir adalah 47 orang.
            Dari hasil uji t pada tabel 3.6 dan post-tes terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan antar kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual dan kelompok control tanpa menggunakan media. Hal ini juga diperkuat dengan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 62,19, lebih besar dibanding dengan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 51,70, sehingga bias dikatakan hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual relative lebih baik dibandingkan dengan siswa tanpa menggunakan media audio visual. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh yang lainnya, yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual lebih baik dari pada tanpa media audio visual.
            Oleh karna itu, pemilihan suatu metode harus di sesuaikan dengan materi pembelajaran, sebab keberhasilan suatu pembelajaran tergantung pada media yang dipilih guru dan pada umumnya untuk mencapai tujuan pembelajaran harus digunakan berbagai metode salah satunya adalah metode ceramah dengan menggunakan audio visual.
            kegiatan belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu: 1) kegiatan belajar mandiri artinya setiap siswa yang ada di kelas mengerjakan tugasnya sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. 2) kegiatan belajar kelompok artinya siswa melakukan kegiatan belajar dalam situasi kelompok untuk memecahkan masalah yang diajukan oleh guru, sehingga akan lebih banyak mengawasi atau memantau kelompok belajar, dengan demikian setiap siswa dalam kelompok turut berpartisipasi dalam memecahkan masalah. 3) kegiatan belajar klasikal artinya semua siswa dalam waktu yang sama mengerjakan kegiatan belajar yang sama dengan cara guru mengajar dengan   metode ceramah, siswa mendengarkan. Dalam penelitian ini kegiatan belajar yang digunakan adalah kegiatan belajar satu dan dua. Untuk memperoleh keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, sebaiknya peroses pengajaran lebih banyak menggunakan kegiatan kelomok dan kegiatan belajar mandiri, seperti pada sub materi pokok sistem pencernaan manusia, dengan menggunakan media audio visual, siswa belajar berkelompok untuk mengamati bahan makanan, dan siswa melakukan sendiri[1].
            Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual berarti mengajak siswa untuk aktif mempelajari apa yang siswa temukan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara melakukan sendiri, mengikuti peroses eksperimen, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek Kemudian membandingkan hasil eksperimen siswa dengan hasil eksperimen temannya. Sehingga dengan demikian siswa lebih banyak melakukan kegiatan kelompok dan mandiri tidak hanya menerima informasi dari guru.
            Selain data yang diperoleh dari tes, penelitian ini juga ditunjang dengan observasi terhadap kegiatan belajar mengajar antar guru dengan siswa. Berdasarkan hasil observasi, siswa masih memerlukan bimbingan dari guru untuk mengembangkan pengetahuannya, karena belum terbiasa dan terlatih dalam melaksanakan eksperimen. Namun pembelajaran sistem pencernaan manusia dengan menggunakan media audio visual hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini karena siswa lebih terkesan dengan pengalaman barunya, dan siswa diberi kwsempatan untuk mengalami sendiri dalam kegiatan belajar mengajar dengan media audio visual, sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama dalam ingatannya, serta dapat memberikan motivasi yang kuat kepada siswa agar lebih giat belajar . jadi dengan media audio visual itu siswa dapat mengembangkan kecakapannya[2].
            Sedangkan pembelajaran sistem pencernaan manusia tanpa menggunakan media audio visual sudah dilaksanakan dan hasil belajar siswa tidak mengalami peningkatan yang berarti, dikarenakan peroses pembelajaran dilaksanakan kurang menarik perhatian siswa dan dalam pembelajaran siswa merasa jenuh, dalam hal ini banyak diabaikan oleh siswa. Oleh karena itu, guru diuntut harus mampu menjelaskan proses berlangsungnya pembelajaran, dengan bahasa dan suara yang dapat di tangkap dan di fahami oleh siswa.
C. Pengolahan Data Pretest
A. Menguji normalitas tes awal (pretest) siswa yang menggunakan media audio visual dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menyusun data hasil tes awal :
20        30     30      35      40      40      45
20        30     30      35      40      40      50
20        30     35      35      40      40      50
25        30     35      35      40      45      55
25        30     35      35      40      45      55
25        30     35      40      40      45
2.      Menghitung rentang (R) :
R = H – L + 1
    = 55 – 20 + 1
    = 36
3.      Menetukan banyak kelas (K) dengan aturan sturges :
K    = 1 + 3,3 log n
       = 1 + 3,3 log 41
       = 1 + 3,3 (1,6128)
       = 6,32 Dalam hal ini d tetapkan K = 6
4.      Menghitung panjang kelas :
P     =
=
= 6
5.      Menentukan nilai rata-rata dan standar deviasi (SD) dengan melalui tabel distribusi frekuensi
                   Tabel Distribusi Frekuensi
No
Kelas
Ƒi
xi
Xi2
fixi
Fixi2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
20-25
26-31
32-37
38-43
44-49
50-55
6
8
9
10
4
4
22,5
28,5
34,5
40,5
46,5
52,5
506,25
812,25
1190,25
1640,25
2162,25
2756,25
135
228
310,5
405
186
210
3037,5
6498
10712,25
16402,5
8649
11025
41


1474,5
56324,25

6.      Menentukan rata-rata () dengan rumus :
     =
=
= 3596
7.      Menentukan Standar Deviasi (SD) dengan rumus :
S2    =
=
=
=
S2     =
= 9,1
8.      Menguji normalitas tes dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi
Tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi
Kelas
BK
Zhitung
Ztabel
L4
E4
Oi
X

20-25
26-31
32-37
38-43
44-49
50-55
19,5
25,5
31,5
37,5
43,5
49,5
55,5
-1,81
-1,15
-0,49
0,17
0,83
1,49
2,15
-0,4649
-0,3749
-0,1879
0,0675
0,2967
0,4319
0,4842

0,0900
0,1870
0,2554
0,2292
0,1352
0,0523

3,69
7,67
10,47
9,39
5,54
2,14

6
8
9
10
4
4

1,45
0,01
0,21
0,04
0,43
1,62
3,76

9.      Menentukan nilai Chikuadrat (X2hitung) dengan rumus :
X2   =
       =  +  +  +  +  +                           
      = 1,45 + 0,01 + 021 + 0,04 + 0,43 + 1,62
       = 3,76
10.  Menentukan derajat kebebasan (dk)
dk   = K – 1
       = 6 – 1
       = 5
11.  Menentukan X2tabel dengan taraf signifikasi 1% :
X2tabel (1-α) (K-1)
X2tabel (1-0,01) (6-1)
X2tabel (0,99) (5) = 15,086
12.  Menguji normalitas
Diperoleh X2hitung = 3,76 dan X2tabel = 15,086. Maka X2hitung < X2tabel.
Hal ini berarti data tes awal pada kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual berdistribusi normal.

B. Menguji normalitas tes awal (pretest) siswa tanpa menggunakan media audio visual dengan langkah sebagai berikut :
1.      Menyusun data hasil tes awal :
20        25     30      30      35      40      40     45
25        25     30      30      35      40      45     45
25        25     30      30      35      40      45     50
25        30     30      30      35      40      45     50
25        30     30      30      35      40      45     55
25        30     30      30      35      40      45
2.      Menghirung rentang (R) :
R    = H – L + 1
       = 55 – 20 + 1
       = 36
3.      Menentukan banyak kelas (K) dengan aturan strategis :
K    = 1+ 3,3 log n
       = 1 + 3,3 log 47
       = 1 + 3,3 (1,6721)
       = 6,51 Dalam hal ini ditetapkan K = 6
4.      Menghitung kelas panjang interval :
P     =
=
= 6
5.      Menentukan nilai rata-rata dan standar deviasi (SD) dengan melalui tabel distribusi frekuensi.
Tabel distribusi frekuensi
No
Kelas
fi
xi
xi2
fixi
fixi2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
20-25
26-31
32-37
38-43
44-49
50-55
9
15
6
7
7
3
22,5
28,5
34,5
40,5
46,5
52,5
506,25
812,25
1190,25
1640,25
2162,25
2756,25
202,5
427,5
207
283,5
325,5
157,5
4556,25
12183,75
7141,5\
11481,75
15135,75
826875
47


1603,5
58767,75

6.      Menentukan rata-rata ( dengan rumus :
  =
     =
     = 34,12
7.      Menentukan standar Deviasi (SD) dengan rumus :
S2    =
       =
       =
       =
S     =
                   = 9,4
8.      Menguji normalitas tes dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi
Tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi
Kelas
BK
Zhitung
Ztabel
Li
Ei
Oi
X2

20-25
26-31
32-37
38-43
44-49
50-55
19,5
25,5
31,5
37,5
43,5
495
55,5
-1,55
-0,92
-0,28
0,36
0,99
1,64
2,27
-0,4394
-0,3212
-0,1103
0,1406
0,3389
0,4495
0,4884

0,1182
0,2109
0,2509
0,1983
0,1106
0,0389

5,5554
9,9123
11,7923
9,3201
5,1982
1,8283

9
15
6
7
7
3

2,13
2,61
2,84
0,58
0,62
0,75
9,53

9.      Menentukan nilai Chi kuadrat (X2hitung) dengan rumus :
X2 =
=  +  +  +  +           +
= 2,13 + 2,61 + 2,84 + 0,58 + 0,62 + 0,75
= 9,53


10.  Menentukan derajat kebebasan (dk)
dk   = K–1
       = 6–1
       = 5
11.  Menetukan X2tabel dengan taraf signifikasi 1% :
X2tabel (1–α) (K–1)
X2tabel (1–0,01) (6–1)
X2tabel (0,99) (5) = 15,086
12.  Menguji nornalitas
Diperoleh X2hitung = 9,53 dan X2tabel = 15,086. Maka X2 hitung < X2tabel
Hal ini berarti data tes awal pada kelompok control tanpa menggunakan media berdisrtibusi normal.
C. Menguji Homogenitas Data Awal
1.      Menentukan nilai Fhitung dengan rumus :
F     =
=
= 1,07
2.      Menetukan derajat kebebasan (dk)
dk1  = n1–1                                                       dk2   = n2–1
       = 41–1                                                              = 47–1
       = 40                                                                  = 46
dk1  : derajat pembebasan pembilang
             dk2: derajat pembebasan penyebut
3.      Menetukan nilai Ftabel dengan taraf sigifikasi 1% dengan drajat kebebasan
(dk) = 40/46
F(0,01) (40/46) = 2,04
Jadi Ftabel = 2,04
4.      Menguji homogenitas
Diperoleh Fhitung = 1,07 dan Ftabel = 2,04. Karena Fhitung < Ftabel berarti kedua kelompok tersebut homogen.
D. Uji t kedua kelompok dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menetukan standar Deviasi gabungan dengan rumus :
Sdg =
=
=
=
=
= 9,25
2.      Mencari nilai thitung dengan rumus :
t      =
       =
=
=
= 0,94
3.      Menentukan drajat kebebasan (db)
dk   =
= 41 + 47 – 2
= 86
4.      Menetukan nilai ttabel
Karena hipotesisnya dirumuskan terarah (satu pihak, pihak kanan), yaitu kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol, maka ttabel = t(1-α) (db) dengan taraf signifikasi (α) = 0,01 dan db = 86, nilai t0,99) (86) tidak terdapat dalam tabel statistik t, maka dicari dengan interpolasi, yaitu :
 = 2,39 – 0,013
 = 2,377
Jadi, thitung = 0,94 dan ttabel = 2,377
5.      Pengujian hipotesis
kriteria pengujiannya : “Tolah Ho, jika thitung > ttabel, dalam hal lain Ho diterima. “  dari hasil perhitungan diperoleh thitung < ttabel, sehingga Ho diterima. Artinya, pada tingkat kepercayaan 99% disimpulkan, hasil belajar kognitif siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum diberi pembelajaran dengan menggunakan media maupun tanpa menggumnakan media
D. Pengolaan Data Posttest
A.  Menguji normalitas tes akhir (Posttest) siswa yang menggunakan media audio visual dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menyusun data hasil tes akhir :
35        55     55      60      65      65      75
40        55     55      60      65      70      85
45        55     60      60      65      70      80
50        55     60      60      65      70      80
50        55     60      65      65      70      85
55        55     60      65      65      75
2.      Menghitung rentang (R) :
R    = H – L + 1
       = 85 – 35 + 1
       = 51
3.      Menetukan banyak kelas
K    = 1 + 3,3 log n
       = 1 + 3,3 log 41
       = 1 + 3,3 (1,6128)
       = 6,32 dalam hal ini ditetapkan K=6
4.      Menghitung panjang kelas
P     =
=
= 8,5 Dalam hal ini ditetapkan P = 9
5.      Menentikan nilai rata-rata dan standar deviasi (SD) dengan melalui tabel distribusi frekuensi.
Tabel Distribusi Frekuensi
No
Kelas
fi
xi
Xi2
fixi
Fixi2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
35-43
44-52
53-61
62-70
71-79
80-88
2
3
17
13
2
4
39
48
57
66
75
84
1521
2304
3249
4356
5625
7056
78
144
969
858
150
336
3042
6912
55233
56628
11250
28224
41


2535
161289

6.      Menentukan rata-rata () dengan rumus :
   =
    =
    = 61,83
7.      Menentukan Standar Deviasi (SD) dengan rumus :
S2    =
=
=
=
=
= 10,67
8.      Menguji normalitas tes dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi
Tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi
Kelas
BK
Zhitung
Ztabel
Li
Ei
Oi
X2

35-40
44-52
53-61
62-70
71-79
80-88
34,5
43,5
52,5
61,5
70,5
79,5
88,5
-2,56
-1,72
-0,87
-0,03
0,81
1,66
2,49
-0,4948
-04573
-0,3078
-0,0120
0,2910
0,4515
0,4936

0,0375
0,1495
0,2958
0,3030
0,1605
0,0421

1,5375
6,1295
12,1278
12,4230
6,5805
1,7261

2
3
17
13
2
4

0,14
1,59
1,96
0,03
3,19
2,99
9,90

B.  Menguji normalitas tes akhir (posttest) siswa tanpa menggunakan media audio visual dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menyusun data hasil tes akhir :
35        45     45      50      50      55      60     65
35        45     45      50      50      55      60     65
35        45     45      50      55      55      60     65
40        45     45      50      55      60      60     65
40        45     45      50      55      60      60     70
40    45  50     50      55      60      65
2.      Menghitung rentang (R) :
R    = H – L + 1
       = 70 – 35 + 1
       = 36
3.      Menetukan banyak kelas (K) dengan aturan Sturges :
K    = 1 + 3,3 log n
       = 1 + 3,3 log 47
       = 1 + 3,3 (1,6721)
       = 6, 51 Dalam hal ini ditetapkan K = 6
4.      Menghitung panjang kelas interval :\
P     =
=
= 6
5.      Menetukan nilai rata-rata dan standar deviasi (SD) dengan melalui tabel distribusi frekuensi.
No
Kelas
fi
xi
Xi2
fixi
Fixi2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
35-40
41-46
47-52
53-58
59-64
65-70
6
11
9
7
8
6
37,5
43,5
49,5
55,5
61,5
67,5
1406,25
1892,25
2450,25
3080,25
3782,25
4556,25
225
478,5
445,5
388,5
492
405
8437,5
20814,75
22052,25
21561,75
30258
27337,5

67


2434,5
130461,75

6.      Menetukan rata-rata () dengan rumus :
    =
=
= 51,79
7.      Menetukan Standar Deviasi (SD) dengan rumus :
S2     =
=
=
=
=
= 9,73
8.      Menguji normalitas tes dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi
Tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi
Kelas
BK
Zhitung
Ztabel
Li
Ei
Oi
X2

35-40
41-46
47-52
53-58
59-64
65-70
34,5
40,5
46,5
52,5
58,5
64,5
70,5
-1,78
-1,16
-0,54
0,07
0,69
1,31
1,92
-0,4625
-0,3770
-02054
0,0279
0,2549
0,4049
0,4726

0,0855
0,1716
0,2333
0,2270
0,1500
0,0677

4,0185
8,0652
10,9651
10,6690
7,0500
3,1819

6
11
9
7
8
6

0,98
1,07
0,35
1,26
0,13
2,49
6,28

9.      Menentukan nilai Chi kuadrat (X2hitung) dengan rumus :
X2   =
=  +  +  +  +
    +
= 0,98 + 1,07 + 0,35 + 1,26 + 0,13 + 2,49
= 6,28
10.  Menentukan drajat kebebasan (dk)
dk   = K – 1
       = 6 – 1
       = 5
11.  Menentukan X2tabel dengan taraf signifikasi 1% :
X2tabel (1-α) (K-1)
X2tabel (1-0,01) (6-1)
X2tabel (0,99) (5) = 15,086
12.  Menguji normalitas
Diperoleh X2hitung = 6,28 dan X2tabel = 15,086. Maka X2hitung < X2 tabel.
Hal ini berarti data tes akhir pada kelompok control tanpa menggunakan media audio visual berdistribusi normal.
C.  Menguji homogenitas data tes akhir
1.      Menetukan nilai Fhitung dengan rumus :
F     =
=
= 1,2
2.      Menetukan derajat kebebasan (dk)
dk1  = n1–1                                                       dk2   = n2–1
       = 41–1                                                              = 47–1
       = 40                                                                  = 46
dk1  : derajat pembebasan pembilang
 dk2 : derajat pembebasan penyebut
3.      Menetukan nilai Ftabel dengan taraf sigifikasi 1% dengan drajat kebebasan
(dk) = 40/46
F(0,01) (40/46) = 2,04
Jadi Ftabel = 2,04
4.      Menguji homogenitas
Diperoleh Fhitung = 1,2 dan Ftabel = 2,04. Karena Fhitung < Ftabel berarti kedua kelompok tersebut homogen.
D. Uji t kedua kelompok dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menetukan standar Deviasi gabungan dengan rumus :
Sdg =
=
=
=
=
= 10,18
2.      Mencari nilai thitung dengan rumus :
t      =
       =
=
=
= 4,65
3.      Menentukan drajat kebebasan (db)
dk   =
= 41 + 47 – 2
= 86
4.      Menetukan nilai ttabel
Karena hipotesisnya dirumuskan terarah (satu pihak, pihak kanan), yaitu kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol, maka ttabel = t(1-α) (db) dengan taraf signifikasi (α) = 0,01 dan db = 86, nilai t0,99) (86) tidak terdapat dalam tabel statistik t, maka dicari dengan interpolasi, yaitu :
 = 2,39 – 0,013
 = 2,377
Jadi, thitung = 4,65 dan ttabel = 2,377
5.      Pengujian hipotesis
kriteria pengujiannya : “Tolak Ho, jika thitung > ttabel, dalam hal lain Ho diterima. “  dari hasil perhitungan diperoleh thitung > ttabel, sehingga Ho ditolak. Artinya, pada tingkat kepercayaan 99% disimpulkan, hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada yang belajar tanpa menggunakan media audio visual.










BAB III
SIMPULAN
Dari hasil uji t pada tabel 3.6 dan post-tes terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan antar kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual dan kelompok control tanpa menggunakan media. Hal ini juga diperkuat dengan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 62,19, lebih besar dibanding dengan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 51,70, sehingga bias dikatakan hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual relative lebih baik dibandingkan dengan siswa tanpa menggunakan media audio visual. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh yang lainnya, yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual lebih baik dari pada tanpa media audio visual.
            Oleh karna itu, pemilihan suatu metode harus di sesuaikan dengan materi pembelajaran, sebab keberhasilan suatu pembelajaran tergantung pada media yang dipilih guru dan pada umumnya untuk mencapai tujuan pembelajaran harus digunakan berbagai metode salah satunya adalah metode ceramah dengan menggunakan audio visual.









DAFTAR PUSTAKA
v  Diunduh di http://pasca.uns.ac.id/?p=1102 pada tanggal 21 desember 2010
v  Diunduh di http://lowongankerjamu.com/dir/skripsi+penggunaan+multimedia+flash pada tanggal 21desember 2010
v  Diunduh di http://sekripsiku.blogspot.com/2010/02/bab-ii.html pada tanggal 21 desember 2010
v  Marthen, Kanginan. 2002. Fisika untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga
v  Muhibbin, Syah, M.Ed. 2008.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya
v  Subana, 2000. Statistika Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia
v  Sudjana, 2003. Metode Statistika, Bandung: Tarsito
v  Suharsimi Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Bina Aksara
v  Sugiono. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Tarsitos








[1] Menurut Nana Sudjana (2002 : 72-73)
[2] (Syaiful Sagala, 2005 : 220).












1 komentar:

  1. izin copas table nilai hasil pre test dan post testnya yaaa...
    suruh cari buat di kerjain nanti pas pelajaran statistics

    BalasHapus